Piranti Interaktif
Piranti interaktif adalah suatu piranti memungkinkan komunikasi antara manusia dan komputer melalui beberapa saluran komunikasi fisik.
Piranti-piranti masukan/keluaran yang dapat mendukung operasionalisasi teknik antarmuka grafis dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar : piranti masukan tekstual, piranti penunjuk dan pengambil (pointing and picking device) dan layar tampilan.
Piranti-piranti masukan/keluaran yang dapat mendukung operasionalisasi teknik antarmuka grafis dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar : piranti masukan tekstual, piranti penunjuk dan pengambil (pointing and picking device) dan layar tampilan.
Piranti Masukan Tekstual :
a.
Keyboard Qwerty -> didesain sedemikian rupa
sehingga key yang paling sering ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin,
sehingga bisa meminimalkan kemacetan pada saat mengetik.
b.
Keyboard DVORAK -> Menggunakan susunan papan
ketik yang sama dengan keyboard qwerty, tetapi susunan hurufnya disusun
sehingga tangan kanan dibebani oleh banyak pekerjaan dibanding dengan tangan
kiri.
c.
Keyboard Alphabetik -> Tombol-tombol yang ada
pada papan ketik dengan tata letak alphabetik disusun persis seperti pada tata
letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada
urutan alphabet.
d.
Keyboard Klockenberg -> Keyboard ini dibuat dengan
maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan
kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard
dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain itu,
keyboard KLOCKENBERG mempunyai tombol-tombol yang dibuat lebih dekat (tipis)
dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman
e.
Keyboard CHORD -> Hanya mempunyai beberapa
tombol antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus menekan beberapa
tombol secara bersamaan.
f.
Keyboard Numerik -> Untuk memasukkan
bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan tombol numerik (numeric
keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan tangan.
g.
Keyboard Maltron -> dibuat dengan desain yang
berbeda dengan desain keyboard lain, yaitu bentuknya yang cekung. Tujuan pembuatan
keyboard ini adalah untuk memudahkan kita dalam pengetikan 10 jari sehingga
menjadi lebih cepat dan jari merasa nyaman.
h.
Keyboard Proyeksi -> Keyboard yang bekerja
dengan menggunakan sensor gerak. Jadi jika jari melakukan gerakan, system scanning
akan mengirim signal ke chip computer seolah – olah user menekan tombol.
a.
Mouse -> Sebuah mouse menggabungkan dua
operasi penting berbasis layar, yaitu kemampuan menggerakan kursor dan
kemampuan memilih suatu objek pada layar kedalam suatu piranti
b.
JoyStick -> Gerakan kursor pada joystick
dikendalikan sebuah tuas yang ditanamkan pada sebuah alas.
c.
Trackball
-> dilukiskan sebagai gabungan fungsi dari joystick dan mouse. Terdiri atas
dasar yang tetap, yang menyangga sebuah bola. User hanya menggerakkan bola utk
memindahkan kursor.
d.
Trackpoint
-> miniatur dari joystick yang diletakkan diantara kunci G dan H pada
keyboard. Biasanya dipakai bersama dengan 2 buah tombol dan fungsinya sama
dengan mouse
e.
Light
Pen -> Merupakan pena yang membangkitkan informasi ketika ditudingkan pada
layar. Ketika light pen ditudingkan pada tampilan CRT, sebuah lensa memfokuskan
setiap cahaya yang dipancarkan dari layar menuju sebuah detektor cahaya atau
photocell
f.
Touch
Screen -> Dapat digolongkan dalam panel sensitif sentuhan , Cara kerjanya
adalah dengan mengintrupsi matriks berkas cahaya atau dengan mendeteksi adanya
perubahan kapasitansi atau bahkan pantulan ultrasonik
Layar Tampilan
Layar tampilan
merupakan peranti yang dipastikan selalu ada pada sebuah sistem komputer,
karena lewat layar tampilan inilah pengguna dapat melihat apa yang ia ketikkan,
dan informasi yang diberikan oleh komputer sebagai hasil dari suatu proses
komputasi.
Tipe layar Tampilan :
a.
Direct-drive Monochrome Monitor.
Tipe layar tampilan ini biasanya digunakan untuk adapter dari jenis MDA atau
EGA. Layar tampilan jenis ini hanya menyajikan warna latar depan (foreground)
dan warna latar belakang (background).
b.
Composite Monochrome Monitor.
Tipe layar ini digunakan bersama-sama dengan adapter dari jenis CGA. Tipe layar
ini hanya bisa menyajikan sebuah warna latar depan, dan hanya dapat digunakan
bersama-sama dengan adapter dari jenis CGA. Saat ini, layar dengan tipe ini
sudah jarang ditemui, karena resolusi dan jumlah yang dapat ditampilkannya
memang tidak banyak.
c.
Composite Color Monitor.
Tipe layar ini dapat menghasilkan teks dan grafik berwarna (color).
Meskipun demikian, tipe layar ini mempunyai resolusi yang jelek, sehingga
gambar yang dihasilkan tidak bagus. Tipe layar tampilan ini harus digunakan
bersama-sama dengan adapter dari jenis CGA.
d.
Red-Green-Blue Monitor.
Tipe layar ini lebih dikenal dengan sebutan RGB Monitor (RGB=Red-Green-Blue).
Tipe layar RGB lebih baik dibanding dengan composite color monitor
karena layar tampilan ini memproses isyarat warna merah, hijau, dan biru secara
terpisah. Dengan demikian, teks dan grafik yang dihasilkan juga lebih halus.
e.
Variable-Frequency Monitor.
Adapter tampilan yang berbeda seringkali membangkitkan isyarat yang
berbeda pula, sehingga ada beberapa layar tampilan yang tidak bisa dipasang
dengan adapter tertentu. Layar tampilan ini memungkinkan kita untuk menggunakan
adapter tampilan yang berbeda, sehingga apabila ada teknologi adapter penampil
yang lebih baru, kita tidak perlu layar tampilan yang baru pula.
Pengaruh Buruk Peranti Interaktif
Disamping keunggulan yang dimiliki oleh berbagai perati
interaktif, terdapat juga kelemahan – kelemahannya, khususnya yang berkaitan dengan faktor manusia
dan lingkungan kerja. Agar peranti-peranti interaktif dapat meningkatkan
efisiensi operator, maka ia harus ditempatkan pada posisi yang memperhatikan
faktor kenyamanan lingkungan kerja, atau yang lebih dikenal dengan faktor
ergonomik.